Selasa, 08 Mei 2012

Senandung Malam


MENULISLAH
Oleh Najm layla

Sudah berjam-jam layar komputer ini kupandangi. Imajinasiku liar, namun sulit ku tuangkan. Lembar kerja yang tetap bersih. Putih. Kursor itu berkedip-kedip. Merayuku. Sesekali ku pandangi deretan huruf-huruf pada keyboard. Namun, jemari ini terasa kaku untuk menari di atas keyboard. Tangan ini menopang dagu dan dahi mengkerut. Seperti sedang berpikir keras. Bingung. Harus memulai dari mana aku menulis. Detak jarum jam yang semakin kencang ku dengar. Berirama, bersahutan antara jam yang satu dengan jam yang lain. Seakan mendengar alunan musik instrument yang biasa ku dengar di radio tengah malam.
Malam semakin larut. Ku alihkan pandanganku ke sekeliling sudut kamar. Tidak ada yang aneh. Pikiranku semakin mengawang. Aaaaarggh…. Teriak batinku sambil menjatuhkan badan ke kasur kapuk. Ku amati langit-langit kamar dan ku pandangi lampu kamar yang menggantung. Cahayanya lama-lama membuatku tidak tahan memandangnya. Tiba-tiba jadi teringat Thomas Alfa Edison, sang penemu bola lampu pijar yang melakukan percobaan hingga ribuan kali. Ia mengatakan “Kesuksesan adalah 99% kerja keras dan 1% bakat.”
Ternyata bakat itu sangat kecil sekali pengaruhnya pada kesuksesan seseorang. Pengaruh yang sangat besar itu adalah kerja keras. Segala sesuatu yang ingin kita raih tanpa usaha atau kerja keras maka akan sia-sia. Bagaimana aku bisa menjadi penulis yang sukses jika aku tidak berkarya. Bagaimana aku dapat mengahasilkan karya jika aku hanya memandangi komputer. Ting! Saatnya action!
Kemudian aku terbangun dan kembali menatap komputerku. Komputerku seakan berbisik, “tulislah yang kamu rasakan dan yang kamu ketahui. Tak perlu berpikir lama untuk menulis. Jangan takut untuk memulai tulisan”.
Hhhmmm.. jadi teringat kata-kata Asma Nadia, “Tiga kunci sukses menjadi seorang penulis, pertama menulislah, kedua menulislah dan ketiga menulislah.”
Kembali, ku kerutkan dahi. Mengikuti alur jemariku menari di atas keyboard, ku buka file-file lamaku. Ku cari bahan kepenulisan agar menyegarkanku dan memotivasiku untuk menulis. Ku buka file satu persatu, ada satu file yang membuatku semangat. File itu bernama “Saya Bermimpi Menulis Buku”. Ini adalah judul buku karya Bambang trims. Buku yang keren. Sangat bergizi. Ku ikat makna dari buku itu di notebook ini. Salah satunya,
5 PELAJARAN PENTING MENULIS MENURUT BAMBANG TRIM
1.      Jangan terlalu memikirkan teori menulis. Mulailah menulis dari apa saja yang terpikirkan dan menulis jenis tulisan apa pun.
2.      Berlatihlah dengan menulis catatan harian serta menulis surat sebagai sesuatu yang mudah serta bisa dilakukan setiap saat.
3.      Jika mengalami kebuntuan ketika menulis baru setengah jalan, tinggalkan saja. Jangan dibaca lagi dari awal karena pasti akan mengubah segalanya.
4.      Jangan menulis sesuatu yang tidak dikuasai ataupun menulis sesuatu yang referensinya tidak ada atau sulit dicari.
5.      Jangan dulu memikirkan gaya (style) menulis. Jika perlu, contek saja gaya penulis yang paling disenangi. Gaya menulis yang orisinal pribadi akan muncul dengan sendirinya seiring perjalanan kematangan kemampuan menulis.

Lima hal penting di atas membuatku tersadar. Aku kembali bersemangat. Jangan terlalu memikirkan apa yang ingin kita tulis, lebih mudah menuliskan yang kita rasakan dan kita tahu. Dan latihannya itu dengan kita menulis di buku harian atau diary. Tapi harus kontinu. Luangkan waktu untuk menulis.
Ok. Semangat menulis!
♫♫♫


Tidak ada komentar:

Posting Komentar