MENULISLAH
Oleh
Najm layla
Sudah berjam-jam layar
komputer ini kupandangi. Imajinasiku liar, namun sulit ku tuangkan. Lembar
kerja yang tetap bersih. Putih. Kursor itu berkedip-kedip. Merayuku. Sesekali
ku pandangi deretan huruf-huruf pada keyboard. Namun, jemari ini terasa kaku
untuk menari di atas keyboard. Tangan ini menopang dagu dan dahi mengkerut.
Seperti sedang berpikir keras. Bingung. Harus memulai dari mana aku menulis.
Detak jarum jam yang semakin kencang ku dengar. Berirama, bersahutan antara jam
yang satu dengan jam yang lain. Seakan mendengar alunan musik instrument yang
biasa ku dengar di radio tengah malam.
Malam
semakin larut. Ku alihkan pandanganku ke sekeliling sudut kamar. Tidak ada yang
aneh. Pikiranku semakin mengawang. Aaaaarggh…. Teriak batinku sambil
menjatuhkan badan ke kasur kapuk. Ku amati langit-langit kamar dan ku pandangi
lampu kamar yang menggantung. Cahayanya lama-lama membuatku tidak tahan
memandangnya. Tiba-tiba jadi teringat Thomas Alfa Edison, sang penemu bola
lampu pijar yang melakukan percobaan hingga ribuan kali. Ia mengatakan
“Kesuksesan adalah 99% kerja keras dan 1% bakat.”
Ternyata
bakat itu sangat kecil sekali pengaruhnya pada kesuksesan seseorang. Pengaruh
yang sangat besar itu adalah kerja keras. Segala sesuatu yang ingin kita raih
tanpa usaha atau kerja keras maka akan sia-sia. Bagaimana aku bisa menjadi
penulis yang sukses jika aku tidak berkarya. Bagaimana aku dapat mengahasilkan
karya jika aku hanya memandangi komputer. Ting! Saatnya action!
Kemudian
aku terbangun dan kembali menatap komputerku. Komputerku seakan berbisik, “tulislah yang kamu rasakan dan yang kamu
ketahui. Tak perlu berpikir lama untuk menulis. Jangan takut untuk memulai tulisan”.
Hhhmmm..
jadi teringat kata-kata Asma Nadia, “Tiga kunci sukses menjadi seorang penulis,
pertama menulislah, kedua menulislah dan ketiga menulislah.”
Kembali,
ku kerutkan dahi. Mengikuti alur jemariku menari di atas keyboard, ku buka
file-file lamaku. Ku cari bahan kepenulisan agar menyegarkanku dan memotivasiku
untuk menulis. Ku buka file satu persatu, ada satu file yang membuatku semangat.
File itu bernama “Saya Bermimpi Menulis Buku”. Ini adalah judul buku karya
Bambang trims. Buku yang keren. Sangat bergizi. Ku ikat makna dari buku itu di
notebook ini. Salah satunya,
5 PELAJARAN PENTING
MENULIS MENURUT BAMBANG TRIM
1. Jangan
terlalu memikirkan teori menulis. Mulailah menulis dari apa saja yang
terpikirkan dan menulis jenis tulisan apa pun.
2. Berlatihlah
dengan menulis catatan harian serta menulis surat sebagai sesuatu yang mudah
serta bisa dilakukan setiap saat.
3. Jika
mengalami kebuntuan ketika menulis baru setengah jalan, tinggalkan saja. Jangan
dibaca lagi dari awal karena pasti akan mengubah segalanya.
4. Jangan
menulis sesuatu yang tidak dikuasai ataupun menulis sesuatu yang referensinya
tidak ada atau sulit dicari.
5. Jangan
dulu memikirkan gaya (style) menulis. Jika perlu, contek saja gaya penulis yang
paling disenangi. Gaya menulis yang orisinal pribadi akan muncul dengan
sendirinya seiring perjalanan kematangan kemampuan menulis.
Lima hal penting di
atas membuatku tersadar. Aku kembali bersemangat. Jangan terlalu memikirkan apa
yang ingin kita tulis, lebih mudah menuliskan yang kita rasakan dan kita tahu.
Dan latihannya itu dengan kita menulis di buku harian atau diary. Tapi harus
kontinu. Luangkan waktu untuk menulis.
Ok. Semangat menulis!
♫♫♫
Tidak ada komentar:
Posting Komentar